Irfan Nurfaizal

This is Blog Writer

Pendidikan Fisika

Kelas A Semester II

Pendidikan Fisika

Kelas A Semester II

Rabu, 27 Juni 2012

GERAK

Pengertian Gerak Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat. Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari. Contoh lain gerak relatif adalah B menggedong A dan C diam melihat B berjalan menjauhi C. Menurut C maka A dan B bergerak karena ada perubahan posisi keduanya terhadap C. Sedangkan menurut B adalah A tidak bergerak karena tidak ada perubahan posisi A terhadap B. Disinilah letak kerelatifan gerak. Benda A yang dikatakan bergerak oleh C ternyata dikatakan tidak bergerak oleh B. Lain lagi menurut A dan B maka C telah melakukan gerak semu. Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak. Pembagian Gerak Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3 Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2 Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak yang kecepatannya konstan. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur Pada kesempatan ini hanya akan kita bahas tentang gerak lurus saja. Gerak lurus sendiri dibagi menjadi 2 : 1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya konstan (tetap). Contoh gerak GLB adalah mobil yang bergerak pada jalan lurus dan berkecepatan tetap. Persamaan yang digunakan pada GLB adalah sebagai berikut : s = v.t Keterangan : s adalah jarak atau perpindahan (m) v adalah kelajuan atau kecepatan (m/s) t adalah waktu yang dibutuhkan (s) Sebelum lebih lanjut membahas tentang gerak terlebih dahulu kita bahas tentang perbedaan perpindahan dan jarak tempuh. Perpindahan adalah besarnya jarak yang diukur dari titik awal menuju titik akhir sedangkan Jarak tempuh adalah Panjang lintasan yang ditempuh benda selama bergerak. Perhatikan gambar dibawah ini Perpindahan Sebuah benda bergerak dari A menuju B kemudian dia kembali ke C. Pada peristiwa di atas Pepindahannya adalah AB – BC = 200 m – 90 m = 110 m. Sedangkan jarak yang ditempuh adalah AB + BC = 200 m + 90 m = 290 m. Apabila perpindahan dan jarak itu berbeda maka antara kecepatan dan kelajuan juga berbeda. Kecepatan didefinisikan sebagai besarnya perpindahan tiap satuan waktu dan Kelajuan didefinisikan sebagai besarnya jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Perumusan yang digunakan pada kecepatan dan kelajuan adalah sama. Karena dalam hal ini yang kita bahas adalah gerak lurus maka besarnya perpindahan dan jarak yang ditempuh adalah sama. Berdasarkan pada alasan ini maka untuk sementara supaya mudah dalam membahas, kecepatan dan kelajuan dianggap sama. Pada pembahasan GLB ada juga yang disebut dengan kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata didefinisikan besarnya perpindahan yang ditempuh dibagi dengan jumlah waktu yang diperlukan selama benda bergerak. v rata-rata = Jumlah jarak atau perpindahan / jumlah waktu Karena dalam kehidupan sehari-hari tidak memungkinkan adanya gerak lurus beraturan maka diambillah kecepatan rata-rata untuk menentukan kecepatan pada gerak lurus beraturan. 2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Adalah gerak lintasannya lurus dengan percepatan tetap dan kecepatan yang berubah secara teratur. Contoh GLBB adalah gerak buah jatuh dari pohonnya, gerak benda dilempar ke atas. GLBB dibagi menjadi 2 macam : a. GLBB dipercepat Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat, contoh GLBB dipercepat adalah gerak buah jatuh dari pohonnya. Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat adalah Grafik v - t Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB dipercepat Grafik s - t b. GLBB diperlambat Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (lambat). Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas. Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat Grafik v -t GLBB diperlambat Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat Grafik s - t diperlambat Persamaan yang digunakan dalam GLBB sebagai berikut : Untuk menentukan kecepatan akhir V akhir Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai berikut: Rumus Jarak Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan diatas adalah saat GLBB dipercepat tanda yang digunakan adalah + . Untuk GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah - , catatan penting disini adalah nilai percepatan (a) yang dimasukkan pada GLBB diperlambat bernilai positif karena dirumusnya sudah menggunakan tanda negatif.

Selasa, 26 Juni 2012

ANGKA PENTING

Angka Penting Angka penting dari sebuah bilangan yang didapat dari sebuah pengukuran adalah angka-angka yang diketahui dengan kepastian tertentu. Peraturan / ketentuan untuk angka penting: Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh: 325 mempunyai 3 angka penting, 52,34 mempunyai 4 angka penting. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 1009 mempunyai 4 angka penting, 3,02 mempunyai 3 angka penting. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol pertama adalah angka tidak penting. Contoh: 0,0005 mempunyai 1 angka penting, 0,030 mempunyai 2 angka penting. Angka nol di belakang angka bukan nol terakhir dalam bilangan yang mempunyai tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 25,00 mempunyai 4 angka penting, 3,50 mempunyai 3 angka penting. Angka nol di belakang angka bukan nol terakhir dalam bilangan yang tidak mempunyai tanda desimal (koma) bisa merupakan angka penting atau merupakan angka tidak penting. Untuk menandai angka nol yang merupakan angka penting, tandai angka-angka nol tersebut dengan garis atas atau tulis dalam tanda kurung berapa angka penting yang ada dalam bilangan tersebut. Contoh: 2500 mempunyai 2 angka penting, 35000 mempunyai 3 angka penting, 12000 mempunyai 4 angka penting, 800 (2 angka penting) mempunyai 2 angka penting. Peraturan untuk penjumlahan dan pengurangan: Hasil penjumlahan atau pengurangan hanya boleh mempunyai angka di belakang koma sebanyak bilangan yang mempunyai angka di belakang koma paling sedikit. Contoh: 40,55 + 3,1 + 10,222 = 53,872 Bilangan yang mempunyai angka di belakang koma paling sedikit adalah 3,1 (1 angka di belakang koma), jadi hasil penjumlahan di atas harus dibulatkan menjadi 53,9 (1 angka di belakang koma, 3 angka penting). Peraturan untuk perkalian dan pembagian: Hasil perkalian atau pembagian hanya boleh mempunyai angka penting sebanyak bilangan dengan angka penting paling sedikit. Contoh: ( 32,1 × 1,234 ) ÷ 1,2 = 33,0095 Bilangan yang mempunyai angka penting paling sedikit adalah 1,2 (2 angka penting). Jadi hasil perkalian dan pembagian di atas harus dibulatkan menjadi 33 (2 angka penting). Notasi Ilmiah Notasi Ilmiah adalah cara untuk menuliskan sebuah bilangan dalam bentuk pangkat dari sepuluh. Dengan kata lain, bilangan dituliskan dalam bentuk a × 10n dimana a adalah sebuah bilangan riil yang memenuhi syarat 1 ≤ |a| < 10 dan n adalah sebuah bilangan bulat. a disebut sebagai signifikan dan n disebut sebagai eksponen. Perhatikan bahwa nilai absolut dari a harus paling kecil adalah 1 dan kurang dari 10, sehingga 0,34 × 102 dan -11,23 × 104 bukan merupakan notasi ilmiah. Contoh penulisan bilangan dengan notasi ilmiah 1234 dituliskan sebagai 1,234 × 103 -0,000023 dituliskan sebagai -2,3 × 10-5 50000000 dituliskan sebagai 5 × 107

PENGUKURAN, SATUAN, BESARAN POKOK, DIMENSI, ANGKA PENTING

PENGUKURAN 
Dalam ilmu fisika pengukuran dapat dilakukan pada sesuatu yang terdifinisi dengan jelas. misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur, dll. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 
1. Pengukuran Langsung Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran contoh : pengukuran lebar meja 
2. Pengukuran tak langsung : Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya. contoh : pengukuran benda-benda kuno. 

SATUAN 
Pengukuran selalu dibuat relatif terhadap satuan tertentu. Sistim satuan yang dipakai sekarang adalah sistim Internasional yang disingkat dengan SI (dari bahasa perancis Le Systeme International D’Unites ) dan sistim Inggris. Dalam SI terdapat 2 sistim satuan yaitu : sistim MKS(meter-kilo-sekon) dan sistim CGS(centi-gram-sekon) Sistim Panjang Massa Waktu MKS m kg s CGS cm g s 

BESARAN POKOK 
Pada suatu pengukuran terdapat besaran-besaran yang dianggap pokok dimana besaran ini dipakai sebagai dasar dari suatu pengukuran. >Dalam mekanika ada tiga besaran pokok yaitu ; MASSA, PANJANG dan WAKTU,. >Dalam Thermodinamika kita mengenal dua besaran pokok yaitu; SUHU dan JUMLAH ZAT , >Dalam listrik dan cahaya ada dua besaran pokok yaitu ; KUAT ARUS dan INTENSITAS CAHAYA, >dan ada dua besaran pokok yang tak berdimensi yaitu Sudut Ruang dan Sudut Bidang. Pada mulanya besaran-besaran pokok tidak mempunyai standart yang jelas . Untuk menghindari ini maka sejak tahun 1889 diadakan pertemuan rutin yang membahas berat dan pengukuran. Pada pertemuan yang diadakan dalam periode 1954-1971 ditetapkan tujuh besaran pokok beserta satuannya. Sistim satuan yang digunakan adalah sistim satuan SI. 

DIMENSI 
Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu besaran . Atau dengan kata lain dimensi merupakan simbul dari besaran pokok, seperti terlihat dalam tabel 1. Dimensi dapat dipakai untuk mengecek rumus – rumus fisika. Rumus fisika yang benar harus mempunyai dimensi yang sama pada kedua ruas . Didalam suatu pengukuran ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu mendapatkan angka yang terlalu kecil atau angka yang terlalu besar jika dipakai satuan diatas. Untuk menyederhanakan permasalahan tersebut maka dalam pertemuan pada tahun 1960-1975 komite international di atas menetapkan awalan pada satuan-satuan tersebut. 

BESARAN TURUNAN 
Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Jadi besaran turunan terdiri dari lebih dari satu besaran pokok. Dalam fisika terdapat banyak sekali besaran turunan. Bebarapa contoh dari besaran turunan dibawah ini : Gaya, Kecepatan, Percepatan, Usaha, Daya, Volume, Massa jenis, dll Coba saudara buat satuan serta dimensi dari masing-masing contoh diatas !. 

ANGKA PENTING 
Hasil dari suatu pengukuran merupakan angka penting. Aturan penulisan angka penting adalah sebagai berikut : Semua angka bukan nol adalah angka penting Contoh : 145,768 mempunyai 6 angka penting Angka nol yang terletak diantara angka-angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : 2,0006 mempunyai 5 angka pentin Angka nol disebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting kecuali ada penjelasan lain. Angka nol dibelakang koma adalah angka penting. Contoh : 1,000 mempunyai 4 angka penting Angka nol terletak disebelah kiri angka bukan nol bukan angka penting Contoh : 0,0006 mempunyai 1 angka penting f. Dalam melakukan pembagian atau perkalian, banyaknya angka penting dari hasil perkalian atau pembagian itu sama dengan banyaknya angka penting dari bilangan yang memiliki angka penting yang paling sedikit. Contoh : 73,24 (empat angka penting) x 4,52 (tiga angka penting) = 331,0448 = 331 (tiga angka penting). g. Dalam melakukan pembulatan, angka yang lebih besar atau sama dengan 5 dibulatkan keatas dan yang lebih kecil dari 5 dibulatkan kebawah. Contoh : 23,453 = 23,45 (dibulatkan dua desimal) = 23,5 (dibulatkan satu desimal) = 24 h. Hasil pengurangan atau penjumlahan dari bilangan – bilangan mempunyai angka penting yang dihitung berdasarkan banyaknya banyaknya angka dibelakang koma yang paling sedikit. Contoh : 11,1 (satu angka dibelakang koma) + 12,456 (tiga angka dibelakang koma) = 23,556 = 23,6 (satu angka dibelakang koma). KONVERSI SATUAN PANJANG Satuan metrik SatuanInggris Perbandingan 1 km = 103 m 1 mile = 1760 yard 1mile = 1,609 km 1 cm = 10-2 m 1 yard = 3 ft 1yard = 0,915 m 1 mm = 10-3m 1 ft = 12 inch 1 ft = 30,5 cm

Jumat, 22 Juni 2012

BESARAN DAN SATUAN



Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki komponen-komponen materi dan interaksi antar komponen tersebut.
Contoh : - Bagaimana energi mempengaruhi materi.
               - Bagaimana mengubah bentuk energi yang satu ke bentuk yang lain.
Materi adalah segala sesuatu yang menempati dan mengisi ruang.
Energi adalah berbagai bentuk ukuran kemampuan dari suatu sistem untuk melakukan kerja.
Ilmu fisika secara umum dibagi menjadi : mekanika, panas, bunyi, optika listrik dan magnit, dan fisika modern.
Langkah-langkah atau tahap-tahap dalam penyelidikan :
1.      Mengemukakan anggapan-anggapan atau dugaan-dugaan.
2.      Menyusun suatu hipotesa.
3.      Melakukan suatu eksperimen.
4.      Jika dalam eksperimen dapat diterima kebenarannya maka dapat dikukuhkan sebagai HUKUM.
Dalam fisika langkah-langkah maupun tahapan-tahapan diatas diperlukan teknik-teknik pengukuran yang harus dikembangkan.
Untuk dapat memecahkan masalah, maka diperlukan suatu sistem standar yang dapat diterima oleh berbagai kalangan yang mempelajari dan mengembangkan ilmu fisika.

SATUAN DAN PENGUKURAN.
*  Besaran Pokok Dalam Fisika.
Dalam sistem Internasional ( SI ) terdapat : 7 buah besaran dasar berdimensi dan 2 buah buah tambahan yang tidak berdimensi.
BESARAN DASAR
SATUAN SI

Nama
Lambang
Rumus Dimensi
1.      Panjang
Meter
m
L
2.      Massa
Kilogram
kg
M
3.      waktu
Sekon
s
T
4.      Arus listrik
Ampere
A
I
5.      Suhu termodinamika
Kelvin
K
q
6.      Jumlah zat
Mola
mol
N
7.      Intensitas cahaya
Kandela
cd
J
BESARAN TAMBAHAN
SATUAN SI

1.      Sudut datar
radian
rad

2.      Sudut ruang
steradian
sr



BESARAN JABARAN
SATUAN SI
1.      Energi
Joule
J
2.      Gaya
newton
N
3.      Daya
Watt
W
4.      Tekanan
pascal
Pa
5.      Frekwensi
Hertz
Hz
6.      Beda Potensial 
Volt
V
7.      Muatan listrik
coulomb
C
8.      Fluks magnit
weber
Wb
9.      Tahanan listrik
Farad
F
10.  Induksi magnetic
Tesla
T
11.  Induktansi
Henry
Hb
12.  Fluks cahaya
lumen
Lm
13.  Kuat penerangan
Lux
Lx
 
* Sistem Satuan
Sistem satuan metrik, dibedakan atas :
 - statis
 - dinamis
Sistem statis :
·        statis besar
- satuan panjang           :  meter
- satuan gaya                :  kg gaya
- satuan massa              :  smsb

·        statis kecil
- satuan panjang           :  cm    
- satuan gaya                :  gram gaya
- satuan massa              :  smsk

Sistem dinamis :
Sistem Satuan
Dinamis Besar
Dinamis Kecil
1.      Panjang
meter
cm
2.      Massa
kg
gr
3.      Waktu
sec
sec
4.      Gaya
newton
dyne
5.      Usaha
N.m = joule
dyne.cm = erg
6.      Daya
joule/sec
erg/sec

Sistem dinamis besar biasa kita sebut “M K S” atau “sistem praktis” atau “sistem Giorgie”
Sistem dinamis kecil biasa kita sebut “C G S” atau “sistem Gauss”.

SISTEM SATUAN BRITANIA ( BRITISH SYSTEM )
Sistem Satuan
British
1.      Panjang
foot ( kaki )
2.      Massa
slug
3.      Waktu
sec
4.      Gaya
pound ( lb )
5.      Usaha
ft.lb
6.      Daya
ft.lb/sec

* Awalan Yang Digunakan Dalam S.I.
AWALAN
SIMBOL
FAKTOR
Kilo
K
10 3
Mega
M
10 6
Giga
G
10 9
Tera
T
10 12
milli
m
10 -3
mikro
m
10 -6
nano
n
10 -9
piko
p
10 -12
femco
f
10 -15
ato
a
10 -18

* Dimensi
Jika dalam suatu pengukuran benda A.
A = 127 cm = 1270 milimeter = 1,27 x 106 mikron
Nilai besaran A adalah 127 apabila dinyatakan dalam cm,
Nilai besaran A adalah 1270 apabila dinyatakan dalam mm,
Nilai besaran A adalah 1,27 apabila dinyatakan dalam meter dan seterusnya.
Jadi satuan yang dipakai menentukan besar-kecilnya bilangan yang dilaporkan.
Mengapa satuan cm dapat di ganti dengan m, mm, atau mikron ?
Jawabannya, karena keempat satuan itu sama dimensinya, yakni berdimensi panjang.
Ada dua macam dimensi yaitu :
- Dimensi Primer
- Dimensi Sekunder
·        Dimensi Primer yaitu :
M : untuk satuaan massa.
L : untuk satuan panjang.
T : untuk satuan waktu.
·        Dimensi Sekunder adalah dimensi dari semua besaran yang dinyatakan dalam massa, panjang dan waktu.
contoh : - Dimensi gaya : M L T-2
              - Dimensi percepatan : L T-2
Catatan : Semua besaran fisis dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga besaran pokok ( Dimensi Primer ) yaitu panjang, massa dan waktu.
Kegunaan dimensi :
Untuk Checking persamaan-persamaan fisika, dimana dalam setiap persamaan dimensi ruas kiri harus sama dengan dimensi ruas kanan.

Contoh :
1.      P = F . V
daya = gaya x kecepatan.
M L2 T-3 = ( M L T-2 ) ( L T-1 )
M L-2 T-3 = M L2 T-3
2.      F = m . a
gaya = massa x percepatan
M L T-2 = ( M ) ( L T-2 )
M L T-2 = M L T-2

PENETAPAN SATUAN SEBAGAI BERIKUT :
1.      Satu meter adalah 1.650.763,73 kali panjang gelombang cahaya merah jingga yang dipancarkan isotop krypton 86.
2.      Satu kilogram adalah massa sebuah silinder platina iridium yang aslinya disimpan di Biro Internasional tenyang berat dan ukuran di Serves, Perancis.
3.      Satu sekon adalah 9.192.631.770 kali perioda getaran pancaran yang dikeluarkan atom Cesium 133.
4.      Satu Ampere adalah Jumlah muatan listrik satu coulomb ( 1 coulomb =                6,25.1018 elektron ) yang melewati suatu penampang dalam 1 detik.
5.      Suhu titik lebur es pada 76 cm Hg adal : T = 273,150 K, Suhu titik didih air pada 76 cm Hg adalh : T = 373,150 K.
6.      Satuan Kandela adalah benda hitam seluas 1 m2 yang bersuhu Hk lebur platina              ( 1773 C ) akan memancarkan cahaya dalam arah tegak lurus dengan kuat cahaya sebesar 6 x 105 kandela.
7.      Satu mol zat terdiri atas 6,025 x 1023 buah partikel. ( 6,025 x 1023 disebut dengan bilangan avogadro ).

* Bilangan Eksak : Bilangan yang diperoleh dari pekerjaan membilang.
* Bilangan Tidak Eksak : Bilangan yang diperoleh dari pekerjaan mengukur.

MACAM-MACAM ALAT UKUR.

1.      Mistar
2.      Jangka Sorong
3.      Mikrometer sekrup
4.      Neraca ( timbangan )
5.      Stop watch
6.      Dinamo meter
7.      Termometer
8.      Higrometer
9.      Ampermeter
10.  Ohm meter
11.  Volt meter
12.  Barometer
13.  Manometer
14.  Hidrometer
15.  Kalorimeter


ANGKA - ANGKA PENTING.

 “ Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut ANGKA PENTING, terdiri atas angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir ( Angka taksiran ).
Hasil pengukuran dalam fisika tidak pernah eksak, selalu terjadi kesalahan pada waktu mengukurnya. Kesalahan ini dapat diperkecil dengan menggunakan alat ukur yang lebih teliti.


1.      Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 14,256 ( 5 angka penting ).
2.      Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : 7000,2003 ( 9 angka penting ).
3.      Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 70000, ( 5 angka penting).                      
4.      Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 23,50000 ( 7 angka penting ).
5.      Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh : 3500000 ( 2 angka penting ).
6.      Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting.
Contoh : 0,0000352 ( 3 angka penting ).
Ketentuan - Ketentuan Pada Operasi Angka Penting :
1.      Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-angka penting hanya boleh terdapat SATU ANGKA TAKSIRAN saja.
Contoh :  2,34        angka 4 taksiran
               0,345  +  angka 5 taksiran
               2,685      angka 8 dan 5 ( dua angka terakhir ) taksiran.
               maka ditulis : 2,69
( Untuk penambahan/pengurangan perhatikan angka dibelakang koma yang paling sedikit).
               13,46        angka 6 taksiran
                 2,2347 - angka 7 taksiran
               11,2253   angka 2, 5 dan 3 ( tiga angka terakhir ) taksiran
                                maka dituli : 11,23
2.      Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama banyaknya dengan angka penting yang paling sedikit.
Contoh :   8,141          ( empat angka penting )
                0,22        x  ( dua angka penting )
                1,79102     
                Penulisannya : 1,79102 ditulis 1,8 ( dua angka penting )
                1,432          ( empat angka penting )
                2,68  :         ( tiga angka penting )
                0,53432
                Penulisannya : 0,53432 di tulis 0,534 ( tiga angka penting )
3.      Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang dari 5 dihilangkan.

NOTASI ILMIAH = BENTUK BAKU.
Untuk mempermudah penulisan bilangan-bilangan yang besar dan kecil digunakan Notasi Ilmiah atau Cara Baku.
                                       p . 10 n
dimana : 1,   p,   10 ( angka-angka penting )
              10n disebut orde
                     n bilangan bulat positif atau negatif
contoh :  - Massa bumi =  5,98 . 10 24
              - Massa elektron        =  9,1 . 10 -31
              - 0,00000435             =  4,35 . 10 -6
              - 345000000              =  3,45 . 10 8
1.      Mistar :
untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm.
2.      Jangka sorong :

untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian       0,1 mm.
3.      Mikrometer :
untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,01mm.
4.      Neraca :
untuk mengukur massa suatu benda.
5.      Stop Watch :
untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik.
6.      Dinamometer :
untuk mengukur besarnya gaya.
7.      Termometer :
untuk mengukur suhu.
8.      Higrometer :
untuk mengukur kelembaban udara.
9.      Ampermeter :
untuk mengukur kuat arus listrik.
10.  Ohm meter :
untuk mengukur tahanan ( hambatan ) listrik
11.  Volt meter :
untuk mengukur tegangan listrik.
12.  Barometer :
untuk mengukur tekanan udara luar.
13.  Hidrometer :
untuk mengukur berat jenis larutan.
14.  Manometer :
untuk mengukur tekanan udara tertutup.
15.  Kalorimeter :
untuk mengukur besarnya kalor jenis zat.

LATIHAN SOAL

1.      Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ).

2.      Carilah Dimensinya :
a.       Kecepatan ( v = jarak tiap satuan waktu )
b.      Percepatan ( a = kecepatan tiap satuan waktu )
c.       Gaya ( F = massa x percepatan )
d.      Usaha ( W = Gaya x jarak perpindahan )
e.       Daya ( P = Usaha tiap satuan luas )
f.        Tekanan ( P = Gaya tiap satuan luas )
g.       Momen Inersia ( I = massa x jarak kuadrat )
h.       Inpuls ( Inpuls = gaya x waktu )
i.         Momentum ( M = Massa x kecepatan )
j.        Energi kinetik ( Ek = 1/2 m v2 )
k.      Energi Potensial ( Ep = m g h )
l.         Jika diketahui bahwa :
F = G .
F = Gaya;  G = Konstanta  grafitasi;  m = massa;  R = jarak.
Carilah : Dimensi konstanta grafitasi.
m.     Percepatan grafitasi ( g = Gaya berat : massa
n.       Jika diketahui bahwa :
P.V = n R . T
P = tekanan;  V = volume;  n menyatakan jumlah mol;
T = suhu dalam Kelvin ( 0K );  R = tetapan gas
Carilah : Dimensi R

3.      Sebutkan berapa banyak angka-angka penting pada angka-angka di bawah ini.
a.        2,7001
b.       0,0231
c.        1,200
d.      2,9
e.       150,27
f.        2500,0
g.       0,00005
h.       2,3.10-7
i.         200000,3



4.    Rubahlah satuan-satuan di bawah ini, ditulis dalam bentuk baku.
a.       27,5 m3 = ...................................... cm3
b.      0,5.10-4 kg = ...................................... mg
c.       10 m/det = ...................................... km/jam
d.      72 km/jam =  ...................................... m/det
e.       2,7 newton = ...................................... dyne
f.        5,8 joule = ...................................... erg
g.       0,2.10-2 g/cm3 = ...................................... kg/m3
h.       3.105 kg/m3 = ...................................... g/cm3
i.         2,5.103 N/m2 = ...................................... dyne/cm2
j.        7,9 dyne/cm3 = ...................................... N/m3
k.      0,7 . 10-8 m = ...................................... mikro
l.         1000 kilo joule = ........................... mikro joule = ........................... Giga Joule

5.   Bulatkan dalam dua angka penting.
a.       9,8546
b.      0,000749
c.       6,3336
d.      78,98654
   6.   Hitunglah dengan penulisan angka penting.
a.       2,731 + 8,65 = .................................
b.      567,4 - 387,67 = ................................
c.       32,6 + 43,76 - 32,456 = ................................
d.      43,54 : 2,3 = ................................
e.       2,731 x 0,52 =................................
f.        21,2 x 2,537 =................................
g.       57800 : 1133 = ................................
h.       4,876 + 435,5467 + 43,5 = ................................
i.         3,4 + 435,5467 + 43,5 =................................
j.        1,32 x 1,235 + 6,77 =................................


==============o0o===============