1.
Pengertian Energi Potensial
Energi potensial dari sebuah sistem adalah
energi yang dihubungkan dengan konfigurasi ruang dari komponen-komponennya dan interaksi
mereka satu sama lain. Jumlah partikel yang mengeluarkan gaya satu sama lain secara
otomatis membentuk sebuah sistem dengan energi potensial. Gaya-gaya tersebut,
contohnya, dapat timbul dari interaksi elektro statik (lihathukum Coulomb), atau gravitasi.
2.
SI dan satuan berhubungan
Satuan SI untuk energi dan kerja adalah joule (J), dinamakan untuk menghormati James Prescott Joule
dan percobaannya dalam persamaan mekanik panas. Dalam istilah yang lebih mendasar 1 joule
sama dengan 1 newton/meter dan,
dalam istilah satuan
dasar SI, 1 J
= 1 kg m2 s−2.
3.
Konsep Energi Potensial
Konsep energi sangat berguna dalam mekanika. Hukum kekekalan
energi memungkinkan kita memecahkan persoalan-persoalan
tanpa perlu mengetahui gaya secara rinci. Sebagai contoh gaya gravitasi menarik
suatu benda menuju kepermukaan bumi. Baik gaya gravitasi maupun kuat medan gravitasi
(percepatan gravitasi = g) berarah vertikal ke bawah.
Jika mengangkat sebuah benda melawan gaya gravitasi bumi,
itu berarti kita melakukan usaha pada benda, dan sebagai akibatnya energi potensial
gravitasi benda bertambah ( gambar 1).
Konsep energi juga
berguna dalam listrik. Gaya listrik F yang dikerjakan pada suatu muatan Uji positif
q’ oleh suatu muatan negatif adalah
mengarah kemuatan negatif. Vektor kuat medan listrik E= F/q’, juga mengarah kemuatan
negatif.
Untuk menggerakkan muatan uji menjauhi muatan negatif, kita harus
melakukan usaha pada muatan uji. Sebagai akibatnya energi potensial listrik muatan
uji bertambah (gambar 2).
Gambar 1. Gambar 2. |
Konsep energi potensial listrik, mirip dengan konsep energi potensial garavitasi.
Untuk itu kita akan menurunkan rumus Energi Potensial Listrik sebagai berikut :
Gambar 3.
Konsep energi potensial listrik
Usaha yang dilakukan gaya (Fw), untuk memindahkan muatan penguji
+q’, dari titik P ke Titik Q adalah W = -Fw . S = -Fw.Δr = -F.(r2-r1)
W
adalah besaran skalar, gaya F diberi tanda
(-) negative karena gaya Coulomb berlawanan arah dengan arah perpindahan Fw = Fq
= gaya Coulomb.
W
= -k.Q q’/r1 2 x (r2-r1) = – kQ.q’/r1.r2 (r2-r1)
W
= -k Q.q’(1/r1 – 1/r2)= k Q.q’(1/r2-1/r1)
W
= k Q.q’(1/r2-1/r1) = Δ EP = EP2 – EP1
Jadi
usaha yang dilakukan W= pertambahan
energi potensial.
Kesimpulannya, Energi Potensial
Listrik adalah usaha yang dilakukan gaya Coulomb, untuk memindahkan muatan
uji +q’ dari suatu titik ketitik lainnya. Jika titik Q, berada di jauh tak
terhingga, sehingga r2 = ˜ dan 1/r2 = 0 maka Energi Potensial Listrik dapat
dirumuskan sebagai berikut: Energi Potensial Listrik dari dua muatan Q dan q’
adalah :
Ep
= k Q.q’/r, EP termasuk besaran skalar
E
= Energi Potensial Listrik satuannya Joule
k
= Konstanta = 9.109 N C-2 m2, r = jarak (m)
Q
+ muatan sumber, q’= muatan uji (Coulomb)
Contoh Soal.
Sebuah
proton (muatan proton = +e = +1,6×10-19C) digerakkan menuju
sebuah inti atom yang bermuatan q. Jarak pisah awal kedua partikel tersebut
2,5×10-11m dan jarak pisah akhirnya 2,0×10-11m.
Apabila usaha yang diperlukan dalam proses terebut 1,44×10-17J,
tentukan muatan inti atom tersebut!
Penyelesaian :
W12= kqoq
1,44×10-17J =(9×109 Nm2C-2)(1,6×10-19C)(q)
q = 10-18 coulomb.
W12= kqoq
1,44×10-17J =(9×109 Nm2C-2)(1,6×10-19C)(q)
q = 10-18 coulomb.
B.
Potensial
Listrik
Suatu muatan uji hanya dapat
berpindah dari satu posisi ke posisi lain yang memiliki perbedaan potensial
listrik sebagaimana benda jatuh dari tempat yang memiliki perbedaan ketinggian.
Besaran yang menyatakan perbedaan potensial listrik adalah beda potensial. Beda
potensial dari sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan ke jarak tak
berhingga dengan usaha W adalah
Dimana V adalah potensial listrik dengan satuan volt
(V). Beda potensial dari suatu muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan
tersebut dinyatakan sebagai potensial mutlak atau biasa disebut potensial
listrik saja. Potensial listrik dari suatu muatan listrik q di
suatu titik berjarak r dari muatan tersebut dapat dinyatakan sebagai
berikut
Dari persamaan di atas tampak bahwa potensial listrik dapat
dinyatakan dalam bentuk kuat medan listrik, yaitu
V
= E r
Berbeda dengan gaya listrik dan kuat medan listrik,
potensial listrik merupakan besaran skalar yang tidak memiliki arah. Potensial
listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan sumber dihitung menggunakan
penjumlahan aljabar. Untuk n muatan, potensial listriknya dituliskan
sebagai berikut.
Catatan:
tanda (+) dan (–) dari muatan perlu diperhitungkan dalam perhitungan potensial
listrik.
Contoh
Soal.
Dua
muatan titik positif sama besarnya + 5 nC pada sumbu-x. Satu di pusat dan yang
lain pada x = 8 cm seperti ditunjukkan pada gambar. Tentukan potensial di
a.
Titik P1 pada sumbu x di x=4 cm
b. Titik P2
pada sumbu y di y = 6 cm.
a. Titik P1 pada sumbu x di x=4 cm |
b. Titik P2 pada sumbu y di y = 6 cm. |
C.
Hubungan
Potensial dengan Medan Listrik
1.
Konduktor Dua Keping Sejajar
Konduktor dua
keping sejajar adalah
dua keeping logam
sejajar yang dihubungkan dengan sebuah
baterai sehingga kedua
keeping mandapat muatan
yang sama tapi berlawanan tanda. Bentuk keeping sejajar
seperti ini disebut kapasitor.
Di antara dua
keping akan dihasilkan medan listrik yang serba sama dengan
arah dari keping positif ke
keping negatif.
Medan listrik yang serba sama seperti ini disebut medan listrik homogen.
Pada muatan
positif q bekerka
gaya listrik F
= q E yang arahnya
kekanan. Untuk memindahkan muatan
positif q dari A ke B
(ke kiri) kita
harus melakukan gaya
F’ yang melawan gaya F, tetapi
besar F’ sama dengan besar F (F’ = F). Usaha
luar yang dilakukan untuk memindahkan
muatan q dari A ke B adalah:
W A B = q E d
W A B = q ∆ V A B
Contoh Soal.
Gambar dibawah ini menunjukkan konduktor
dua keping sejajar yang dimuati oleh baterai 240 V. kedua kepping berada dalam
vakum.
a. Tentukan
besar dan arah kuat medan listtrik di antara kedua keeping tersebut.
b.
4cm
|
Jawab :
Beda potensial baterai ∆VBA =
240 volt; jarak keping AB, d = 4 cm = 4x10-2 m.
a. Keeping
A bertanda + karena dihubungkan dengan kutub + baterai.
Keeping B bertanda – karena
dihubungkan dengan kutub- baterai.
Dengan demikian, arah kuat medan
listrik dalam ruang antar keping adalah dari keeping A menuju ke keeping B (ke
arah kanan). Besar kuat medan E anta rkeping
adalah homogen dan dihitung dengan persamaan,
E = ∆VAB / d = 240 / 4x10-2 <=>
E
= 6000 V/m
b. Beda
potensial antara titik C dan B, ∆VBC, dihitung dengan persamaan,
∆VBC = E . r dengan r =
2 cm = 2x10-2 m
= (6000)(2 x 10-2) = 120 volt
2.
Konduktor
Bola Bermuatan
Potensial listrik
disekitar atau di dalam bola konduktor bermuatan dapat ditentukan dengan cara
menganggap muatan bola berada di pusat bola. Selanjutnya, potensial listrik di
titik-titik pada suatu bola bermuatan, seperti diperlihatkan pada gambar di
bawah dapat ditentukan melalui persamaan potensial listrik, yaitu :
Gambar 4. Potensial listrik pada bola konduktor bermuatan
VA
= k . q
/ R ; VB
= k . q / R
; VC
= k . q / r
Dari
persamaan-persamaan di atas dapat menimbulkan bahwa potensial listrik di dalam
bola sama dengan dipermukaan bola, sehingga:
VA
= VB
k . q / R untuk r ≤ R VC =
k . q / r untuk r > R
D.
Kapasitor
1.
Pengertian Kapasitor
Kapasitor adalah
komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan dan energi listrik.
Pada prinsipnya, kapasitor terdiri dari dua konduktor yang
berdekatan namun terpisah satu sama lain, yang membawa muatan yang sama besar
namun berlawanan jenis. Kedua konduktor tersebut dipisahkan oleh bahan penyekat
(isolator) yang disebut bahan (zat) dielektrik. Zat dielektrik yang digunakan
sebagai menyekat akan membedakan jenis kapasitor, seperti kertas, mika,
plastik, pasta dan lain sebagainya.
Sifat-sifat dari kapasitor, yaitu :
Ø Dapat menyimpan dan mengosongkan muatan listrik.
Ø Tidak dapat mengalirkanarussearah.
Ø Dapat mengalirkan arus bolak-balik.
Ø Untuk arus bolak-balik berfrekuensi rendah.
Ø Kapasitor dapat menghambat arus.
Menurut pemasangannya dalam
rangkaian listrik, kapasitor dibedakan menjadi kapasitor berpolar yang
mempunyai kutub positif dan negatif. dan juga kapasitor nonpolar, yang
tidak mempunyai kutub, bila dipasang pada rangkaian arus bolak-balik (AC).
Beberapa kegunaan kapasitor, antara lain sebagi
berikut :
a.
Menyimpan muatan listrik,
b.
Memilih gelombang radio (tuning),
c.
Sebagai perata arus pada rectifier,
d.
Sebagai komponen rangkaian starter kendaraan bermotor,
e.
Memadamkan bunga api pada sistem pengapian mobil,
f.
Sebagai filter dalam catu daya (power supply).
Gambar 5. Simbol kapasitor
2.
Kapasitas Kapasitor
Kapasitansi
didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung
muatan elektron untuk level tegangan tertentu.
Dengan rumus dapat ditulis :
Q
= C.V
Jadi kapasitas kapasitor untuk ruang hampa adalah :
Q = muatanelektrondalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F
(farads)
V = besar tegangan dalam V
(volt)
Dari rumus tersebut dapat diturunkan rumus kapasitansi
kapasitor, yaitu :
C
= Q/V
Contoh soal.
Jika muatan dan kapsitas kapasitor diketahui
berturut-turut sebesar 5µC dan 20µF, tentukan beda potensial kapasitor
tersebut!
Dik. :Q = 5µC
= 5x10-6 C
C = 20µF = 5x10-5 F
Dit. : V =
...?
Jawab :
C = Q / V V = Q / C
=
5x10-6 / 5x10-6 =
5x10-1 / 2 = 0,25 volt
3.
Kapasitor Keping Sejajar
Kapasitor
keeping sejajar adalah kapasitor yang terdiri dari dua keeping konduktor yang
dipisahkan oleh bahan dielektrik.
Bila luas masing-masing keping A maka :
Tegangan antara kedua keping : |
Jadi kapasitas kapasitor untuk ruang hampa adalah :
C = Kapasitas kapasitor (F)
ε0 =Permitivitas
vakum (8,85x10‐12 C2N‐1m2 )
A = Luaspenampangmasing‐masingkeping
(m2)
d = Jarak antar keping (m)
Bila di dalamnya di isi bahan lain yang mempunyai konstanta dielektrik K,
maka kapasitasnya menjadi :
Kapasitas kapasitor akan berubah harganya bila :K , A
dan d diubah.
Dalam hal ini C tidak tergantung Q dan V, hanya merupakan
perbandingan-perbandingan yang tetap saja. Artinya meskipun harga Q diubah,
harga C tetap.
Contoh soal.
4.
Kapasitor Bola Konduktor
Kapasitor
bola adalah kapasitor yang berbentuk bolaberongga dengan jari‐jari
tertentu.Perhitungan kapasitansi :
a.
Beda potensial pada bola
V = K
b.
Kapasitas kapasitor bola
C = = 4p ε0R
Kapasitas kapasitor bola tidak tergantung padamuatan dan beda
potensial kapasitor.
c.
Kapasitor Tabung
Kapasitor
tabung atau silnder terdiri dari dua silinder konduktor berbeda jari-jari yang
mengapit bahan dielektrik diantaranya.
Gambar 6. Kapasitor silinder
Karena beda potensial diantara
silinder adalah :
Dengan demikian :
Contoh soal.
Satu
kabel koaksial terdiri dari kabel berjari-jari
0,5 mm dan lapisan konduktor terluar dengan jari-jari 1,5 mm. Tentukan kapasitansi
persatuan panjang.
Penyelesaian :
5.
Rangkaian Kapasitor
a.
Rangkaian
Seri Kapasitor
Kapasitor yang dihubungkanseriakanmempunyaimuatan yang sama.
Gambar 7.
Rangkaian seri kapasitor
b.
Rangakian Paralel Kapasitor
Kapasitor yang dihubungkan paralel, tegangan antara ujung-ujung kapasitor
adalah sama, sebesar V.
Gambar 8.
Rangkaian paralel kapasitor
izin copy ya min :) mksih
BalasHapustanks sob buat artikelnya
BalasHapusBagus gan
BalasHapusIya gan
HapusMakash min
BalasHapusNtap gan
BalasHapusOk min
BalasHapussolder uap